Satelit milik badan antariksa AS, NASA, mendeteksi ledakan kosmik paling terang yang pernah terpantau sejauh ini. Pengamat langit yang beruntung mungkin dapat melihat ledakan tersebut.
Ledakan yang dipantau satelit Swift itu terjadi pada jarak 7,5 miliar tahun cahaya. Berkas cahaya yang dipancarakannya sedang dalam setengah perjalanan saat teramati sampai tak terihat sama sekali. Teleskop pada satelit tersebut menemukan ledakan yang diberi nama GRB 080319B ini Rabu (19/3), pada konstelasi Bootes. Sejumlah telekop di Bumi langsung disetel khusus untuk menyaksikan cahaya yang tersisa (afterglow) sesudah terjadinya ledakan.
Saking kuatnya, cahaya yang dipancarkaannya mungkin dapat dilihat dengan mata telanjang dari Bumi. Jika orang kebetulan saja melihat ke tempat yang tepat pada saat yang tepat pula, mereka akan menyaksikan benda terjauh yang tampak oleh mata manusia hingga sejauh ini tanpa bantuan peralatan optik.
"Belum ada satupun obyek atau tipe ledakan yang dapat dilihat dengan mata telanjang pada jarak sejauh ini," kata anggota tim Swift, Stephen Holland, dari Pusat Penerbangan Antariksa Goddard, NASA, di Negara Bagian Maryland, AS , Kamis (20/3). Ledakan sinar gamma ini merupakan salah satu fenomena paling kuat yang dihasilkan di alam semesta setelah dentuman besar atau "Big Bang".
Ledakan sinar gamma terjadi saat sebuah bintang raksasa telah kehabisan semua bahan bakarnya dan intinya runtuh, sehingga membentuk lubang hitam atau bintang netron. Peristiwa ini menghasilkan ledakan dahsyat, memancarkan cahaya sangat terang, dan melepaskan semua partikelnya ke segala arah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar